What is love? Pertanyaan yang mudah tapi tak pernah ada jawaban yang benar-benar memuaskan, faktanya bahwa setiap individu mempunyai arti pertanyaan itu masing-masing, tergantung keyakinan mereka saja. Kalau menurut saya sebagai peneliti dan pakar cinta UNCINTARA (Universitas Cinta Nusantara), Love itu sendiri mempunyai arti “cinta” (yang nyorakin gua lempar sendal nih!) nah kalau deskripsi kata cinta itu menurut Kamus Besar Bahasa Cinta adalah perasaan saling menyukai antar lawan jenis, but, apakah hanya itu? I dont think so, kayaknya klise dan so simple dan gak bangeet (pake nada ALAY). Menurut riset yang sudah saya lakukan, cinta itu bukan hanya berlandaskan perasaan atau feeling semata, melainkan lebih kepada apa yang sudah kita perbuat untuk memuaskan pasangan kita, entah dari segi perbuatan, perkataan, bahkan kadang pengorbanan.
Bagi yang punya pacar atau pasangan hidup, menurut mereka cinta adalah ketika bertemu maka ia akan merasakan jantung yang selalu berdebar, mata yang tak pernah ingin lepas dari memandangnya dan bibir yang selalu berujar kata-kata yang manis, bagi mereka yang masih berprinsip pada ke-single-annya maka cinta tak lebih dari sebuah perasaan yang harus dijaga untuk orang yang tepat pada saat yang tepat pula, sedangkan untuk orang yang awet menyandang status jomblo, cinta adalah sebuah kata yang absurd bahkan saking absurdnya bisa membuat dirinya keriting gara-gara gak bisa mendapatkan seorang gebetan pun di muka bumi ini (How Pity..!! Sadis gan!!). Padahal jika kita telaah lebih jauh, ternyata cinta bukan hanya berarti demikian.
Cinta merupakan anugrah Tuhan Sang Maha Kuasa untuk para hamba-Nya agar mampu menjalin tali silaturahmi antar sesama umat manusia, karena Dia menciptakan alam semesta beserta isinya juga dengan "cinta" saking cinta-Nya Sang Khaliq kepada kita Dia bahkan menghiraukan bantahan malaikat saat hendak menciptakan dunia.
Tapi jangan bermain dengan cinta-Nya karena seberapa pintar dan hebatnya manusia tak akan pernah bisa menghitung ke-valid-an cinta-Nya. Manusia hanya bertugas membagi 'sebagian' rasa cinta itu kepada sekelilingnya, tak bisa sepenuhnya karena cinta yang penuh dan full hanya milik-Nya.
Walah, lama-lama udah kayak ustadz aja nih gue, intinya, kalau mau mencintai sesama makhluk, jangan berikan sepenuh hatimu, bagilah saja beberapa agar ketika rasa cinta itu tak berbalas atau bahkan berbalas noda maka sakitnya tak seberapa (serius, ini kata dosen gue). Full of Love bisa kita rasakan jika kita benar-benar mau memperbaiki niat kita dalam mencintai sesama. wallahu a'lamu bish-showaab
Wahai Tuhan, jika aku mencintai ciptaan-Mu maka jangan biarkan cinta itu melebihi cintaku pada-Mu
(Muhammad Agung Wibowo dalam Tafakkur, Gado-Gado Simpang Lima - dengan sedikit gubahan)
Komentar
Posting Komentar